- TEKNIK KOMUNIKASI ARSITEKTUR (TEKOM)
- PENGANTAR ARSITEKTUR (PA)
- ESTETIKA BENTUK (ESBEN)
- STRUKTUR, KONSTRUKSI DAN BAHAN 1 (SKB)
- CAAD (APLIKOM)
- FISIKA BANGUNAN (FISBANG)
- MATEMATIKA TEKNIK I (MT)
- MEKANIKA REKAYASA (MEKRE)

Namun sebelum kita mengetahui lebih dalam lagi tentang Arsitektur, seharunya kita harus tahu apa itu ARSITEKTUR ya kan gan?? berikut pemaparannya.
Nih gan dan sista PENGERTIAN ARSITEKTUR, ada beberapa sumber dari dunia maya yang ane temu'in :
1. Dari om Wikipedia
2. Dari sodara kita :
*1. MARKUS VITRUVIUS POLIO (1987)
Syarat berdirinya suatu bangunan arsitektur adalah
Utilitas = kegunaan, fungsi
Firmitas = kekokohan, struktur
Venustas = keindahan, estetika
*2. AUGUSTE PERRET (1963)
Arsitektur adalah seni mengorganisasikan ruang (architecture is the art of organizing space).
*3. LE CORDBUSIER (1994)
Arsitektur adalah permainan massa bangunan yang mengagumkan, benar dan berharga dari massa massa, yang dibawa untuk di padukan dalam pencahayaan (architecture is the masterly, correct and magnificien play of masses brought together in light)
*4. EUGENE RUSKIN (1963)
Arsitektur mencerminkan berbagai aspek kehidupan meliputi; masyarakat, ekonomi dan spiritual . (architecture mirrors the various aspects of our life, social, economic & spiritual)
*5. MIES VAN DER ROHE (1994)
Arsitektur adalah keinginan jaman yang di terjemahkan kedalam ruang (architecture is the epoch translate into space)
*6. KIMBERLEY ELAM (2001)
Mengemukakan bahwa (architecture has some of the strongest educational ties to geometric organization because the necessity for order and effeciency in construction,and desire to create aesthetically pleasing structures). Ia menjelaskan bahwa arsiektur memiliki hubungan yang kuat dengan geometri. salah satu yang menghubungkan antara kedua hal ini adalah nilai estetis.
*7. AMOS RAPOPORTSyarat berdirinya suatu bangunan arsitektur adalah
Utilitas = kegunaan, fungsi
Firmitas = kekokohan, struktur
Venustas = keindahan, estetika
*2. AUGUSTE PERRET (1963)
Arsitektur adalah seni mengorganisasikan ruang (architecture is the art of organizing space).
*3. LE CORDBUSIER (1994)
Arsitektur adalah permainan massa bangunan yang mengagumkan, benar dan berharga dari massa massa, yang dibawa untuk di padukan dalam pencahayaan (architecture is the masterly, correct and magnificien play of masses brought together in light)
*4. EUGENE RUSKIN (1963)
Arsitektur mencerminkan berbagai aspek kehidupan meliputi; masyarakat, ekonomi dan spiritual . (architecture mirrors the various aspects of our life, social, economic & spiritual)
*5. MIES VAN DER ROHE (1994)
Arsitektur adalah keinginan jaman yang di terjemahkan kedalam ruang (architecture is the epoch translate into space)
*6. KIMBERLEY ELAM (2001)
Mengemukakan bahwa (architecture has some of the strongest educational ties to geometric organization because the necessity for order and effeciency in construction,and desire to create aesthetically pleasing structures). Ia menjelaskan bahwa arsiektur memiliki hubungan yang kuat dengan geometri. salah satu yang menghubungkan antara kedua hal ini adalah nilai estetis.
Arsitektur adalah segala macam pembangunan yang secara sengajadilakukan untuk mengubah lingkungan fisik dan menyesuaikannya denganskema-skema tata cara tertentu lebih menekankan pada unsur sosialbudaya.
*8. CORNELIS VAN DE VEN
Arsitektur berarti menciptakan ruang dengan cara yang benar-benardirencanakan dan dipikirkan. Pembaharuan arsitektur yang berlangsungterus menerus sebenarnya berakar dari pembaharuan konsep-konsep ruang.
*9. BENJAMIN HANDLER
Arsitek adalah seniman struktur yang menggunakan struktur secara estetisberdasarkan prinsip-prinsip struktur itu sendiri.
*10. DJAUHARI SUMINTARDJA
Arsitektur merupakan sesuatu yang dibangun manusia untuk kepentinganbadannya (melindungi diri dari gangguan) dan kepentingan jiwanya(kenyamanan, ketenangan, dll).
Nah itu dari sodara-sodara kita gan. Terus ini ada lagi...
Berdasarkan kamus, kata arsitektur (architecture), berarti seni dan ilmu membangun bangunan. Menurut asal kata yang membentuknya, yaitu :
Archi = kepala, dan techton = tukang,
maka architecture adalah karya kepalatukang.

Weiks, ane di bilang kepala tukang, ane kan gak bisa nukang. -_-. Dasar nih Kamus.
Berikut gue akan kasih tahu apa-apa saja daftar benda-benda yang harus di persiapkan untuk mahasiswa Arsitektur nantinya. Daftar benda ini gue susun berdasarkan pengalaman pribadi gue semester 1 kemarin lho ya. Mungkin emang nanti ada perubahan-perubahan, tapi mengingat benda-benda ini termasuk perlengkapan dasar, Insya Allah pasti kepake. Kalaupun nggak langsung, pasti ada masanya buat ngerasa butuh benda itu. Eh, tapi gue nggak maksa buat punya lho. Gue cuma ngasih rekomendasi. Perkara mau beli atau nggak, ya terserah. Yuk, langsung aja kita ke T…K…P…
1. Sketchbook A3
Kenapa sketchbook, bukan buku gambar biasa? Pertama, karena sketchbook isinya lebih banyak, jadi nggak usah keseringan beli Kedua, karena sketchbook lebih gampang dan lebih rapi buat dipisahin per lembar. Ini penting soalnya pengumpulan tugas kebanyakan dilakukan dalam bentuk lembaran, bukan jadi satu buku, dikumpulin, trus dibalikin lagi. Nah, kalau pakai sketchbook kan praktis tuh, tinggal sobek. Kalau pakai buku gambar yang distaples tengah itu kan ribet, musti dilepasin dan dibagi lagi pakai gunting atau cutter.
Mata kuliah kayak Komunikasi Arsitektur (Komars) emang ngewajibin mahasiswa buat bikin semacem buku kerja dari kertas HVS A3 yang dijilid spiral dan dikasih cover. Tapi itu cuma dipakai buat buku latihan waktu kuliah. Buat tugas-tugas khusus kayak tugas sketsa atau gambar teknik, biasanya tetep pakai kertas gambar A3. Ngumpulin tugas pakai kertas HVS juga sebenarnya bukan masalah. Cuman, kertas HVS yang tipis bagi saya pribadi agak kurang nyaman dipakai buat ngegambar. Apalagi, kalau dihapus kertasnya gampang banget lecek. Praktis, gue cuma pakai kertas HVS buat asistensi.
Sekedar tips, kalau beli sketchbook, gue saranin beli yang langsung 50 lembar aja. Mereknya kalau gue nggak salah sih Kiky. Gue bilang begini karena biasanya di pasaran ada dua macam sketchbook A3, yang 50 lembar sama yang 30 lembar. Yang 30 lembar harganya emang lebih murah dan mungkin lebih menguntungkan, tapi emang benar pepatah yang bilang ada harga ada mutu. Sketchbook 30 lembar biasanya agak sulit disobek per lembar karena jilidannya yang jelek. Kalaupun udah sobek, mesti ada bekas sobekan yang kasar dan nggak rapi di pinggirannya. Beda dengan sketchbook 50 lembar yang hasil sobekannya halus dan rapi.
2. Pensil
Nggak usah ditulis juga harusnya udah pada tahu kalau pensil bakalan masuk daftar benda wajib punya. Ya yang namanya gambar emang nggak bisa dipisahin dari pensil. Ibarat kata, aktivitas ngegambar itu butuh pensil seakan kegiatan ngupil butuh upil buat diupilin. Yah… begitulah kira-kira.
Dan karena pangkat udah naik dari murid SMA jadi mahasiswa, apalagi mahasiswa arsitektur, pensilnya ya bukan lagi pensil murah warna-warni yang biasa dibeli di fotokopian. Pensil yang dipakai juga nggak cuma satu. Gue dulu sih diwajibinnya beli empat macem pensil sama dosen Komars, yaitu HB, 2B, 4B, sama 6B. Soal kode-kodean dan jenis pensil ini, ntar coba gue terangin di postingan yang terpisah deh, kalau sempet dan nggak males sih. Ingetin aja.
Yang jelas, pensil-pensil itu semuanya wajib punya soalnya emang dibutuhin buat bikin garis yang ketebalannya beda-beda. Selain itu, boleh juga kok kalau mau nambahngongoti juga. Temen gue yang lain waktu tugas sketsa Komars malahan pake pensil EE (nggak pake ‘k’) yang itemnya kayak areng. Bagus sih jadinya, keliatan artistik. Tapi ya dasarnya dia emang pinter gambar sih. Right tools for the right man. Kalau gue yang pake tuh pensil, palingan dikira dosen tugas gue abis dipake ngipasin sate sampai pada gosong semua.
Oh, perkara merek pensil sih terserah. Umumnya yang dipakai emang Staedler atau Faber Castell (yg lebih murah 300 perak dibanding Staedler). Tapi kan sekarang ada pensil baru yang mereknya Greebel tuh. Kayaknya boleh juga deh (model iklannya –> Agnes Monica).
Eh, satu lagi soal pensil. Kalaupun emang udah jadi kebiasaan dari SD sampai SMA, jangan sekali-sekali ya udah mahasiswa begini pensilnya masih diserutin dua sisi atas-bawah. Kenapa? Bukannya apa-apa sih, malu aja liat pensil begituan, nggak cool.
3. Drawing Pen
.jpg)
Itu kalau mau murah lho ya. Kalau lu ngerasa kaya dan nggak bakal cocok pake barang murah, atau kalau lu mikir drawing pen itu termasuk instrumen peningkat prestise yang sangat ampuh, misalnya dengan punya drawing pen mahal bikin lu dikerubutin cewek-cewek, ya silahkan aja beli yang mahal. Banyak kok di toko-toko buku yang gedean kayak Gramedia atau Togamas. Tinggal pilih aja harga yang paling mahal… Tapi jangan lupa dong, ane dibeliin juga satu set gan, biar keliatan baik hati dan tidak sombong. Hehehe…
Soal warna, belinya yang item aja. Yang warna-warna sekali dua kali dipake sih, tapi karena nggak keseringan amat, daripada beli mending minjem punya orang aja. Hemat! Itu buat yang pake Snowman tadi lho ya. Buat yang pake mahal-mahal, terserah lo deh mau beli warna apapun. Mau mejikuhibiniu juga monggo…
4. Penggaris
Penggaris itu macem-macem. Mulai dari bahan, merek, bentuk, sampai warna. Soal bahan, buat gambar yang paling enak ya penggaris mika. Penggaris besi lebih cocoknya buat proses bikin maket, misalnya buat dipake waktu motong karton pake cutter supaya garisnya tetep rapi dan lurus. Boleh juga buat lu yang suka iseng nyeplesin bokong temen lu yang lagi lewat depan meja lu. Dan buat yang diceples, pastinya penggaris besi sangat cocok buat nampar muka tuh orang iseng. Fair enough, eh?
Untuk urusan merek, lagi-lagi nggak jauh-jauh dari harga. Kalau mau murah, beli aja penggaris Butterfly yang bisa dengan mudah kamu temuin di fotokopian. Yang mahalan, ya Rotring atau Maped. Terserah juga mau beli yang mana, asal inget-inget aja kalau harga berbanding lurus sama mutu. Penggaris Butterfly emang murah, seribu lima ratus paling juga udah dapet yang 30 cm. Tapi, konsekuensinya lu musti sering-sering ganti penggaris, soalnya selain tulisan skalanya gampang banget pudar, penggaris Butterfly tuh gampang banget trepes pinggirannya Nggak rata gitu lho.
Soal bentuk juga macem-macem. Ada penggaris segitiga yang dilengkapi grip (pegangan) buat jarinya. Ini mantep banget nih buat gambar, apalagi kalau daerahnya kritis kayak yang merepet-merepet pinggiran kertas gambar gitu. Plus, penggaris model begini juga biasanya ada ala-ala busurnya. Jadi bisa sekalian buat ngegambar sudut. Selain itu, ada juga penggaris segitiga siku-siku yang paling enak buat bikin garis sejajar dan tentunya sudut siku-siku.
Kalau mau bikin lingkaran yang nggak ditentuin pasti diameternya, bisa pake penggaris mal yang udah ada buletan-buletannya berbagai ukuran. Tapi kalau emang lingkarannya udah ditentuin ukurannya dan ternyata nggak ada di mal, paling aman ya pake jangka. Kalau mau beli jangka pun kalau bisa yang drawing pen bisa masuk ya, jangka yang biasanya pake lubang buat diisi pensil dan dikencengin pake skrup itu lho. Kadang-kadang soalnya suka disuruh bikin lingkaran pake tinta. Kalau freehand kan agak nggak bagus, nggak rapi jadinya.
Kembali ke penggaris. Sebenernya masih banyak lagi model-model penggaris lain yang bisa disesuaikan sama kebutuhan. Untuk sementara, gue rasa yang paling wajib punya ya beberapa penggaris lurus standar berbagai ukuran sama penggaris segitiga yang pake grip tadi. Penggaris lurusnya perlu berbagai ukuran menyesuaikan kebutuhan. Paling gampang sih beli yang 30 cm, yang lebih pendek dari itu (15/20 cm), dan yang lebih panjang (40/50/60 cm atau sekalian yang 1 m). Emang sih seharusnya beli satu penggaris panjang, katakanlah 60 cm, harusnya udah nge-cover ukuran penggaris yang lain. Tapi berdasarkan pengalaman pribadi, pakai penggaris segituan buat bikin garis yang cuma 5 atau 10 cm juga agak ngerepotin. Makanya, paling aman ya sedia penggaris berbagai ukuran tadi.
5. Pensil warna
Yang ini nggak kalah penting juga karena kebanyakan tugas gambar, terutama tugas besar, itu perlu diwarnai. Gue dulu diwanti-wanti banget sama dosen saya buat beli pensil warna yang mereknya jelas kayak Faber Castell atau Luna. Dan waktu itu pun disuruh belinya minimal yang 36 warna. Agak mahal sih emang, tapi ya namanya kualitas ya. Daripada beli pensil warna murah-murah yang nggak jelas yang ujung-ujungnya bikin nilai kita juga murah gara-gara warnanya ikutan nggak jelas, hayo?
Dan menurut gue, pensil warna ini emang paling bener ya beli sendiri, bukan minjem apalagi nyetek punye orang. Masalahnya kalau mewarnai itu kan nggak mungkin cuma butuh satu warna kan. Nah, kalau minjem biasanya pasti langsung ambil beberapa warna. Padahal mungkin warna itu juga lagi dibutuhin sama yang punya. Belum lagi kalau pinjem-pinjeman itu resiko nggak baliknya gede banget karena pensilnya suka dioper ke sana kemari dan akhirnya ilang ketlisut. Buat yang minjem sih fine-fine aja, buat yang barangnya dipinjem tuh ngeganggu banget. Makanya, kalau kamu ngerasa sebagai seorang mahasiswa yang baik dan tidak suka merepotkan teman, mendingan punya sendiri deh pensil warnanya.
Tips lagi nih buat yang mau beli pensil warna. Pensil warna di pasaran kan ada dua tuh, yang biasa (classic color) sama yang water color. Yang water color ini emang canggih sih, bisa jadi pensil warna biasa dan kalau diusapin air efeknya jadi ala-ala cat air gitu. Tapi buat yang nggak expert sama cat air, saran gue sih beli yang classic aja. Kalau emang lu cuma bisa mewarnai ala kadarnya dan nggak biasa maenan air, pensil warna water color ini malah bikin rugi. Soalnya, pensil warna jenis ini tuh cepet banget habis saking lunaknya. Otomatis, lu musti sering-sering nyerutin deh. Ditambah lagi, water color ini kurang bisa dipakai ngewarnai bidang gambar yang kecil atau sempit. Penyebabnya ya tadi, terlalu lunak, jadi bentaran dipakai permukaannya udah cepet melebar.
Yah, untuk sementara benda-benda ini dulu yang masuk daftar to-have list. Yang jelas, seiring waktu berlalu nanti pasti bakal ada benda-benda lain yang juga menuntut untuk dimiliki. Tinggal kita berharap aja semoga ‘tuntutannya’ nggak terlalu tinggi.
selanjutnya pengalaman yang mesti lo ketahui dalam banyak hal di Arsitektur, namun gue cuma kasih beberapa contoh aja..
Arsitek itu harus kreatif! Yah.. pada dasarnya kerja di bidang apapun juga harus kreatif sih, tapi berhubung kerja di dunia arsitektur itu otak kanan lebih banyak kepake, otomatis kreatifitas seorang arsitek –atau mahasiswa arsitektur- itu harus bisa lebih jalan. apalagi banyaknya deadline-deadline penting saat mengerjakan suatu tugas di Arsitektur yang mesti kita persiapkan planingnya beberapa bulan sebelum final atau pengumpulan tugas besar. belum lagi halnya pembagian waktu ACC(Asisteni) dengan para dosen yang sibuknya minta ampun.. bahkan tidak banyak dosen yang langsung corat-coret gambar yang kita buat menggunakan drawing pen beliau sendiri. sakitnya makin terasa jika gambar yang kita buat itu berupa gambar manual hasil dari kerja keras jari tangan, mata, dan pikiran kita yang terkuras di tengah malam bersamaan dengan kertas-kertas putih lainnya. Aduuuh... aduuuuuh...
Namun banyak juga pengalaman lain yang mesti di utarakan selagi kuliah di Arsitektur berupa pengalaman bentuk keberanian bahkan mengalami proses hidup secara psikologis tentunya yang tragis dan menyedihkan jika anda mau memasuki kuliah di arsitektur ! this is real !!..
diantaranya :
KAMU NYADAR KLO KAMU BENERAN MAHASISWA ARSITEKTUR, KETIKA…..
- kamu tau beda lavatory sama toilet biasa
- temen kosan bilang “met pagi” trus kamu jawab “met malem”
- kamu bawa sikat gigi di ransel kamu
- pas ada yang nanya nomor telepon kamu, kamu kasih nomor telepon studio
- kamu gabungin jam makan sehari yang harusnya 3x jadi cuma 1x pas sarapan aja
- Kratingdaeng dan minuman energi lainnya adalah minuman favorit kamu
- kamu ngebungkus kado ulang tahun temen make kertas roti, kertas mentega atau kalkir!
- kalo ibu kamu nanya “pengen beli baju atau sepatu buat lebaran?”, kamu jawab “ga usah repot-repot, cukup segitiga grid, bergulung-gulung kalkir, pena 0.1-0.5, prisma color dan mistar sablon”
- kalo natal tiba, kamu berharap semoga Sinterklas ngasih kado kantong tidur
- kamu minum tiga cangkir atau bahkan lebih kopi espresso dalam satu malam
- kamu dengerin lagu yang sama di radio tiga kali bahkan lebih dalam satu malam
- kamu tau banget bedanya aroma lem UHU atau FOX
- kamu bisa hidup tanpa sinar matahari, tanpa berkomunikasi dengan orang-orang atau tanpa makan, tapi kamu bisa mati kalau printer atau plotter kamu mendadak rusak
- satu-satunya waktu tidur kamu pas mata kuliah umum
- kamu ngilangin kunci rumah dan baru nyadar minggu depannya
- kamu tidur lebih dari enam belas jam pas akhir pekan
- kamu nari-nari kaya orang gila pada jam tiga subuh, walaupun sebenernya kamu sama sekali ga lagi mabok
- kamu nulis apa aja pake Rotring, Staedtler atau Yoken
- kamu expert banget kalo make Photoshop, Sketch Up, 3Ds Max sama AutoCAD, tapi kadang-kadang bodoh banget kalo harus pake Excel
- kamu cuma ambil dua mata kuliah per hari, tapi kamu harus mempelajarinya sepanjang hari
- kamu lebih banyak ngabisin waktu di studio daripada di rumah
- orang tua sering komplain karena kamu kayanya kurang rekreasi
- kamu ninggalin studio cuma buat beli peralatan gambar
- kamu pernah ga mandi selama seminggu karena kamu pikir mandi adalah pekerjaan sia-sia, membuang waktu dan air
- kamu sering banget bermimpi tentang maket proyek kamu
- alih-alih denger kata ‘supermodel’, kamu malah langsung mikirin tentang model maket
- orang tua sama adek kamu yang masih empat belas tahun bahkan punya kehidupan sosial yang lebih baik daripada kamu
- kamu seneng banget hang out ke ‘Home and Garden Fair’.
- kamu tau semua tempat makan 24 jam di kota kamu
- waktu tidur temen kamu dalam satu hari kayanya lebih lama dibanding waktu tidur kamu dalam satu minggu
- lampu-lampu jalan udah dimatiin dan kamu masih bangun
- kamu keluar jam tiga subuh dan orang-orang pada tau kamu kemana
- apapun yang kamu makan selalu yang praktis
- rokok adalah sahabat kamu
- kadang-kadang kamu ngabisin weekend kamu dengan bikin tugas
- satu-satunya bangunan di kampus yang masih terang benderang di waktu malam adalah studio
- kamu bilang “ini MASIH jam 12 malem, masih ada waktu untuk ngeberesin semua tugas”
- kamu ga menghiraukan kapan matahari terbit atau tenggelam
- kamu nanya “jam berapa ini?”, temen kamu jawab “jam 10” terus kamu nanya lagi “pagi apa malem?”
- rasanya kamu pengen bunuh kawan sekosan kamu karena dia bilang “aduh, gue abis begadang nih belajar sampe jam 12”. Najong banget ga sih ngomong kaya gitu di depan kamu yang ga tidur berhari-hari?
- ketika ga sengaja jari kamu luka, hal pertama yang kamu pikirin adalah “apa gue bisa nyelesain maket dengan tangan terluka seperti ini?”
- kamu jadi ngerti kenapa kebanyakan arsitek tu berkacamata dan berambut putih
- kamu nyebut nama arsitek-arsitek top dunia seolah-olah mereka temen deket kamu, “eh, udah tau belom proyeknya si Tadao atau si Frank atau si Calatrava?”
- kamu bisa dengerin semua koleksi lagu kamu dalam satu malam
- kamu lebih suka lagu-lagu yang ngingetin kamu tentang studio atau tentang proyek yang kamu kerjain
- kamu ganti selera musik kamu ke lagu-lagu country atau ballad karena kamu udah bosen dengerin musik POP
- merek-merek favorit kakak cewek kamu adalah Prada, DNKY, LV, dll. Kamu? Mastex, Staedtler, Pentel, Rotring …
- kamu sering gagal kalo pacaran karena ga ada satu pun orang yang mau menerima kamu atas semua yang kamu lakukan sehari-hari (pacar kalah populer dibanding denah, tampak, potongan, dll)
- kamu tanpa sengaja suka membuat konsep susunan makanan di piring kamu
- ketika denger kata weekend, kamu langsung mikirin tidur
- kantin pada tutup pas kamu sampe dan buka pas kamu baru aja ninggalin studio
- kamu pergi ke kantin dan bilang ke pelayannya “menu biasa” dan mereka langsung ngerti
- temen kamu baru bangun dan bersiap-siap mau ke kampus, sedangkan kamu udah stay tune disana
- kamu mulai make pakaian, sepatu dan asesoris serba hitam
- kamu mengakui bahwa kamu ga ada kehidupan lain
- kamu nyebut studio sebagai “Real World”
- kamu pergi ke luar kota bahkan ke luar negeri hanya buat foto-foto bangunan-bangunan disana
- kamu ga inget tanggal, hari dan bulan. kamu bingung kapan hari ini dan besok. yang kamu inget cuma deadline ngumpul tugas
- kamu denger orang bilang “bukannya kamu make baju itu kemaren sama kemarennya lagi ya?”
- temen kosan kamu ngedaftarin kamu ke ‘DAFTAR ORANG HILANG’
- kamu ngitung berapa hari (bukan jam) kamu masih bangun
- kamu berharap 1 hari = 48 jam atau lebih
- kamu pergi ke minimarket tiap malam buat beli enam botol minuman energi
- kamu hanya bisa nulis enam lembar paper dalam satu semester
- ‘pulang ke rumah’ hanya terjadi beberapa kali dalam satu semester
- kamu ngeliat ada kemiripan antara kamu dengan panda (lingkeran item dibawah mata)
- kamu mulai menggunakan kata-kata yang dosen kamu gunakan
- tempat tidur kamu udah mulai koleksi sarang laba-laba
- konsep tentang waktu bukan lagi maju ke depan, tapi malah ngitung mundur sejak proyek dikerjain (jam berapa sih sekarang? oh, udah empat jam)
- kamu mikirin tentang bunuh diri tiga kali sehari
- ngerjain maket sepanjang malam adalah hal yang menyenangkan dan tangan yang berdarah-darah karena kepotong cutter adalah hal lumrah
- kamu lebih akrab sama temen-temen di studio ketimbang temen kosan atau sodara-sodara di rumah
- file ‘sent messages’ di ponsel kamu kebanyakan untuk temen-temen studio
- kamu ngabisin waktu lebih banyak di studio daripada pacaran
- kamu ga tau siapa yang menang di pemilihan presiden dan baru tau beberapa bulan setelahnya
- kamu make penggaris sebagai ganti bat buat maen ping pong
- kamu ngetes lem mana yang merekat lebih cepat pas buat maket
- orang nanya jurusan kamu dan kamu jawab ‘ARCHITORTURE’ (torture = penyiksaan)
- ga bisa gambar tanpa dengerin musik
- seseorang bilang ‘ikan’ dan yang kamu pikirin adalah Louis I.Kahn
- kamu ga yakin hari apa hari ini
- manusia-manusia yang online di messenger kamu pas tengah malam kebanyakan temen-temen studio
- kamu tidur dari hari ini sampe besok ketika presentasi desain udah beres
- ketika orang bertanya-tanya kenapa anak arsi sedemikian ribet ngurusin tugas padahal cuma satu mata kuliah. seandainya mereka tau kalo satu mata kuliah itu bebannya 6, 8 dan 10 SKS
- semua permukaan datar selalu dibayangkan sebagai tempat yang kondusif untuk tidur
- pacaran sesama anak arsi merupakan ide yang bagus karena dia mungkin bisa bantuin kamu nugas
- buku-buku yang kamu baca lebih banyak nampilin gambar ketimbang kata-kata
- kamu nyetel tiga atau lebih jam weker di kamar
- kamu memasang stiker di depan studio atau kamar yang bertuliskan ‘JANGAN GANGGU MAHASISWA ARSITEK YANG LAGI TIDUR KECUALI KALO NGANTERIN MAKANAN ATAU BARANG GRATISAN’
- mulai menderita flu menjelang evaluasi
- ketika temen kamu nanya, “eh, mau kemana? kuliah malem ya?”, terus kamu jawab “iya nih, NGULI-AH dulu”
- kamu menunda kegiatan lain karena terlalu banyak yang harus dikerjain di studio
- ketika menulis adalah kegiatan asing bagi kamu
- ketika kamu ga sengaja membuat coretan garis ga berguna di kertas gambar karena ketiduran
- ketika kamu bahkan bisa tidur pas lagi buang air besar
- ketika kamu berkhayal indahnya hidup jika kamu kuliah di jurusan lain
- ketika kamu sering mengeluh sakit punggung dan sakit leher
- ketika ada yang tiba-tiba menghampiri kamu dan bilang “eh, jenggot kamu lucu juga!” dan kamu baru sadar kalo ga cukuran selama satu semester
- ketika kamu menyusun kalender untuk menyelesaikan tiap detail pekerjaan proyek kamu
- ketika temen kamu bosen dengerin alesan kamu yg ga bisa diajak jalan karena nugas
- ketika kamu puny nama panggilan untuk komputer, laptop, printer dan semua perlengkapan gambar. bahkan kamu sering mengajak mereka ngobrol dengan memanggil nama panggilannya. “eh eh, Leppie (panggilan buat laptop), gue pengen beli prisma color yang warna turqouise deh, tapi katanya harganya udah naik ya?”
- ketika setiap jam terbuang karena kamu tidur, sebanyak itu juga kamu nambah kopi
- ketika kamu mencoba untuk ngobrol dengan orang lain dan nyadar kalo kamu punya bahasa sendiri dan ga seorang pun ngerti bahasa kamu
- rasa penyesalan terbesar adalah ketika ga sengaja ketiduran beberapa menit di depan laptop
- ketika demam tinggi lebih dari 40 derajat ga bisa dijadiin alasan buat ninggalin kerjaan
- ketika semua tugas-tugas itu jadi lebih berharga daripada nyawa sendiri
- ketika kamu tahu kalo semua yang tertulis di atas ga berlebihan, bahkan kebanyakan BENER BANGET.
SEMANGAAAAATTT !!!!
“Wahai adikku. Janganlah engkau merasa resah ataupun bimbang
dalam menjalani kehidupanmu sebagai mahasiswa arsitektur nantinya. Engkau
bukanlah satu-satunya yang tidak memiliki kemampuan tingkat Dewa 19 dalam
menggambar. Saya pun demikian. Namun, adikku, percayalah, sesungguhnya kita
semua nantinya akan diajarkan dan dilatih cara menggambar yang baik dan benar.
Maka, tetapkanlah hatimu dan terseyumlah.”
“ Jika anda bersaing dengan orang lain, anda akan lelah.
Jika anda bersaing dengan diri anda sendiri, anda akan bergairah.”
“ Hilangkan rasa takut dengan cara menghadapinya” Jika anda ingin sukses, jadilah seperti elang, berani sendirian dan terbang lebih tinggi dari burung lain.”
“ Anda celaka, jika masih menyimpan sifat egoisme anda.”“ Kesuksesan anda tergantung dari sejauh mana anda mendisiplinkan diri sendiri.”
" Berskanlah satu kesulitan, maka ini berarti anda telah mencegah 99 kesulitan lainnya yang mungkin menimpa anda."
"Pelukis yang bagus itu, bisa melukiskan segala kekosongan sekali pun."
"Dari banyak bintang, seorang seniman dapat menemukan bintang inspirasinya."
"Tak perlu jadi orang lain untuk memperoleh yang terbaik."
"Lebih menarik menceritakan sebuah gambar, daripada menggambarkan sebuah cerita."
"Seharusnya kita lebih memikirkan apa yang kita miliki, bukan memikirkan apa yang tidak kita miliki."
"Hari ini bukanlah kemarin, dan besok bukanlah hari ini lagi."
Arsitektur bukan produk massal. Arsitektur itu eksklusif.
- Ir. M. Salatoen P., MT. -
Arsitektur itu subjektif.
Bangunan itu objektif.
- Prof. Dr. Ir. Josef Prijotomo, M Arch -
Kreativitas itu tidak bisa hanya ditunggu. Kreativitas didapat dengan melakukan.
- Ir. H. Andy Mappajaya, MT. -
” Para pemenang berfikir tentang apa yang dapat mereka lakukan, orang yang gagal berfikir terus tentang apa yang tidak dapat mereka dan seharusnya mereka lakukan ”(Trutsco, p.81)